Pandangan para ahli tentang terbentuknya alam semesta :
- Menurut orang Yunani Kuno
Orang Yunani pada zaman dahulu mengira bahwa langit itu sangat dekat dengan bumi, dan bumi sangat kecil dibandingkan dengan langit. Mereka mengira bumi diatur oleh Dewa, seperti Dewa Helios (Dewa Matahari) dan Dewa Zeus (Dewa Hujan dan Guntur).
Seorang filsafat yang hidup sekitar 300 SM yang menerangkan bahwa peredaran Bulan, Venus, Mars dan planet-planet lain. Aristoteles berpendapat bahwa Matahari, planet dan bintang-bintang semua beredar mengelilingi Bumi
Seorang ahli filsafat bangsa Yunani yang hidup 100 tahun setelah Aristoteles, Ptolomeus sampan menyusun teori baru mengenai cakrawala yang juga disebut Kosmos. Teorinya : benda-benda langit itu semua mengelilingi bumi. Teori ini disebut teori Geo Sentris.
Lahir di Toum-Polandia (1473-1543) anak seorang Uskup Katolik. Teorinya bahwa hanya bulan saja yang betul-betul mengelilingi bumi, sedangkan planet-planet lain tidak, tetapi semuanya mengelilingi Matahari.
Hidup pada zaman setelah ditemukan Teleskop, tanggal 7 Januari 1610 dengan menggunakan teleskop menemukan Jupiter. Bukan hanya sebuah titik cahaya kecil, melainkan berupa sebuah bola besar dengan empat buah pengiringnya, dia juga membenarkan teori Copernicus.
- Pandangan Masyarakat Modern
Dahulu ilmu yang mempelajari tentang asal-usul alam semesta disebut Kosmogoni, sekarang oleh para ahli astronomi modern, kosmogoni yang mempelajari asal-usul dan evolusi alam semesta diperluas meliputi isi alam semesta dan organisasinya.
Melalui Kosmologi yang telah maju, dikemukakan teori-teori terjadinya alam semesta, dimana teori-teori itu dapat dikelompokkan menjadi tiga teori utama. Tahun 1940 diterangkan terjadinya alam semesta telah menggunakan asas yang sama bahwa alam semesta memuai.